teori kontingensi fiedler

Bagi banyak pemimpin dalam suatu organisasi maupun pemimpin dalam bidang pekerjaan, sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada bawahan; ataupun menangkap kesan bawahan anda. Kita pun mengetahui rasa hormat dan kepatuhan kepada atasan itu hanya dilakukan apabila kita menerapkan peraturan yang ketat dalam organisasi tersebut.

Padahal sebagai pemimpin sangat mendambakan bawahan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan; dan mengetahui semua posisi tugas dari masing – masing bagian. Maka dalam hal ini pimpimpin dituntut bersifat apresiatif, terbuka, bertanggung jawab, dan melakukan pendekatan yang baik pada karyawan. Sehingga prestasi kerja karyawan dapat meningkat dan perusahan pun berkembang.

Berdasarkan teori kepemimpinan dari Fiedler (Contingency of Leadership), maka kasus diatas mementingkan hubungan antara atasan dan bawahan dalam menentukan keberhasilah seorang pemimpin. Menurut teori ini, gaya kepemimpinana yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya. Teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Model ini menyatakan bahwa kelompok bergantung pada :

  • Hubungan dan interaksi pemimpin dengan bawahannya
  • Sejauh mana pemimpin mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi

Dalam hal hubungan dan interaksi pemimpin dengan bawahannya dapat dinilai dengan kuesioner LPC (Least Prefered Coworker)

  • Jika skor LPC tinggi, maka pemimpin berorientasi pada hubungan (relationship oriented)
  • Jika skor LPC rendah, maka pemimpin berorientasi pada tugas (task oriented)

Dari artikel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pemimpin diharuskan memiliki hubungan yang baik terlebih dahulu dengan bawahannya. Pemimpin harus apresiatif, terbuka, bertanggung jawab, dan melakukan pendekatan yang baik pada karyawan. Hal ini dilakukan agar kinerja para bawahan menigkat dan perusahaan cepat berkembang. Oleh karena itu, dari artikel tentang Bagaimana menjadi Pemimpin yang Disegani Karyawan? dapat dinilai bahwa skor LPCnya tinggi sehingga pemimpin lebih berorientasi pada hubungan dengan bawahan (relationship oriented).

Leave a reply to hiukencana Cancel reply